Sejarah Psikoterapi Psikoterapi berawal
dari upaya menyembuhkan pasien yang menderita penyakit jiwa berabad-abad yang
lalu orientasi upaya mengusir roh jahat dengan cara tidak manusiawi atau mistik
(mengisolasi, mengikat, memasung, memukul). Philipe Pinel Melakukan pendekatan
bersifat manusiawi, yang berorientasi kasih sayang (love mendirikan asylum - Anton Mesmer Mempergunakan
oriented approach) , teknik hypnosis & sugesti, teknik hypnosis kemudian
digunakan oleh Jean Martin Charcot. Paul Dubois Merumuskan & menekankan
peranan penting teknik berbicara (speech technique, talking cure) yang
digunakan kepada pasien. Paul Dubois tercatat sebagai “The First
Psychotherapiest” Joseph Breuer (senior
dari Sigmund Freud) & Sigmund Freud menggunakan teknik hypnosis &
teknik berbicara dalam talking cure upaya
menyembuhkan pasien-pasien histeria pada Breuer dilakukan terhadap pasien dalam
keadaan hypnosis pada Sigmund Freud cikal talking cure dilakukan terhadap
pasien dalam keadaan sadar ( bakal lahirnya psikoanalisis).
Psikoterapi adalah usaha penyembuhan
untuk masalah yang berkaitan dengan pikiran, perasaan dan perilaku. Psikoterapi
(Psychotherapy) berasal dari dua kata, yaitu "Psyche" yang artinya
jiwa, pikiran atau mental dan "Therapy" yang artinya penyembuhan,
pengobatan atau perawatan. Oleh karena itu, psikoterapi disebut juga dengan
istilah terapi kejiwaan, terapi mental, atau terapi pikiran.
Orang yang
melakukan psikoterapi disebut Psikoterapis (Psychotherapist). Seorang
psikoterapis bisa dari kalangan dokter, psikolog atau orang dari latar belakang
apa saja yang mendalami ilmu psikologi dan mampu melakukan psikoterapi.
Psikoterapi
merupakan proses interaksi formal antara dua pihak atau lebih, yaitu antara
klien dengan psikoterapis yang bertujuan memperbaiki keadaan yang dikeluhkan
klien. Seorang psikoterapis dengan pengetahuan dan ketrampilan psikologisnya
akan membantu klien mengatasi keluhan secara profesional dan legal.
Ada tiga ciri utama psikoterapi, yaitu:
Ada tiga ciri utama psikoterapi, yaitu:
- Dari segi proses : berupa interaksi antara dua pihak, formal, profesional, legal dan menganut kode etik psikoterapi.
- Dari segi tujuan : untuk mengubah kondisi psikologis seseorang, mengatasi masalah psikologis atau meningkatkan potensi psikologis yang sudah ada.
- Dari segi tindakan: seorang psikoterapis melakukan tindakan terapi berdasarkan ilmu psikologi modern yang sudah teruji efektivitasnya.
Psikoterapi didasarkan pada fakta bahwa aspek-aspek
mental manusia seperti cara berpikir, proses emosi, persepsi, believe system,
kebiasaan dan pola perilaku bisa diubah dengan pendekatan psikologis. Tujuan
psikoterapi antara lain:
- Menghapus, mengubah atau mengurangi gejala gangguan psikologis.
- Mengatasi pola perilaku yang terganggu.
- Meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan kepribadian yang positif.
- Memperkuat motivasi klien untuk melakukan hal yang benar.
- Menghilangkan atau mengurangi tekanan emosional.
- Mengembangkan potensi klien.
- Mengubah kebiasaan menjadi lebih baik.
- Memodifikasi struktur kognisi (pola pikiran).
- Memperoleh pengetahuan tentang diri / pemahaman diri.
- Mengembangkan kemampuan berkomunikasi dan interaksi sosial.
- Meningkatkan kemampuan dalam mengambil keputusan.
- Membantu penyembuhan penyakit fisik.
- Meningkatkan kesadaran diri.
- Membangun kemandirian dan ketegaran untuk menghadapi masalah.
- Penyesuaian lingkungan sosial demi tercapai perubahan dan masih banyak lagi.
Psikoterapi
berbeda dengan pengobatan tradisional yang sering memandang gangguan psikologis
sebagai gangguan karena sihir, kesurupan jin atau karena roh jahat.
Anggapan-anggapan yang kurang tepat tersebut karena sebagian masyarakat terlalu
mempercayai tahayul dan kurang wawasan ilmiahnya. Dalam psikoterapi, gangguan
psikologis diidentifikasi secara ilmiah dengan standar tertentu. Kemudian
dilakukan proses psikoterapi menggunakan cara-cara modern yang terbukti
berhasil mengatasi hambatan psikologis. Dalam psikoterapi tidak ada hal-hal
yang bersifat mistik. Klien psikoterapi juga tidak diberi obat, karena yang
sakit adalah jiwanya, bukan fisiknya. Psikoterapi bukan untuk menangani orang
gila (orang yang rusak otaknya). Justru psikoterapi hanya digunakan
untuk menangani orang waras yang sedang mengalami masalah psikologis, atau untuk
membantu orang normal yang ingin meningkatkan kemampuan pikirannya. Sedangkan
penanganan orang gila adalah urusan Rumah Sakit Jiwa (RSJ). Dalam sesi
Psikoterapi, Anda akan diajak membahas dan menganalisa hambatan psikologis yang
ada dalam diri Anda, kemudian mencari pemecahannya dengan cara menerapkan
metode psikoterapi yang paling cocok. Psikoterapi hanya bisa dilakukan apabila
Anda ingin disembuhkan atau ingin berubah. Psikoterapi tidak bisa dipaksakan
kepada orang yang tidak mau dibantu.
Ada banyak metode psikoterapi yang
bisa diterapkan, diantaranya adalah Psychoanalysis, Gestalt Therapy, Cognitive
Behavioural Therapy, Behaviour Therapy, Body-Oriented Psychotherapy, Expressive
Therapy, Interpersonal Psychotherapy, Narrative Therapy, Conditioning, Mental
Imagery, Neurolinguistic Programming, Laughter Therapy, Self Programming,
Spiritual Therapy, Transpersonal Psychotherapy, Relaxation Therapy, Forgiveness
Therapy, Trance Psychotherapy, Neurofeedback dan masih banyak lagi.
Psikoterapis yang memahami masalah Anda akan memberikan metode terapi yang
paling tepat bagi Anda. Interaksi antara Anda dan psikoterapis akan seperti
persahabatan. Seorang psikoterapi tidak bisa membantu dengan maksimal apabila
Anda tidak mau terbuka mengenai masalah Anda. Oleh karena itu, sebelum
Anda menemui psikoterapis, Anda harus membuka diri untuk mendapatkan
sahabat baru.
Sumber: