Rabu, 16 Mei 2012

Biografi Ir. Sukarno dalam pandangan Maslow

Biografi singkat Ir. Sukarno

Presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno yang biasa dipanggil Bung Karno, lahir di Blitar, Jawa Timur, 6 Juni 1901 dan meninggal di Jakarta, 21 Juni 1970. Ayahnya bernama Raden Soekemi Sosrodihardjo dan ibunya Ida Ayu Nyoman Rai. Semasa hidupnya, beliau mempunyai tiga istri dan dikaruniai delapan anak. Dari istri Fatmawati mempunyai anak Guntur, Megawati, Rachmawati, Sukmawati dan Guruh. Dari istri Hartini mempunyai Taufan dan Bayu, sedangkan dari istri Ratna Sari Dewi, wanita turunan Jepang bernama asli Naoko Nemoto mempunyai anak Kartika..
Masa kecil Soekarno hanya beberapa tahun hidup bersama orang tuanya di Blitar. Semasa SD hingga tamat, beliau tinggal di Surabaya, indekos di rumah Haji Oemar Said Tokroaminoto, politisi kawakan pendiri Syarikat Islam. Kemudian melanjutkan sekolah di HBS (Hoogere Burger School). Saat belajar di HBS itu, Soekarno telah menggembleng jiwa nasionalismenya. Selepas lulus HBS tahun 1920, pindah ke Bandung dan melanjut ke THS (Technische Hoogeschool atau sekolah Tekhnik Tinggi yang sekarang menjadi ITB). Ia berhasil meraih gelar "Ir" pada 25 Mei 1926.
Kemudian, beliau merumuskan ajaran Marhaenisme dan mendirikan PNI (Partai Nasional lndonesia) pada 4 Juli 1927, dengan tujuan Indonesia Merdeka. Akibatnya, Belanda, memasukkannya ke penjara Sukamiskin, Bandung pada 29 Desember 1929. Delapan bulan kemudian baru disidangkan. Dalam pembelaannya berjudul Indonesia Menggugat, beliau menunjukkan kemurtadan Belanda, bangsa yang mengaku lebih maju itu.
Pembelaannya itu membuat Belanda makin marah. Sehingga pada Juli 1930, PNI pun dibubarkan. Setelah bebas pada tahun 1931, Soekarno bergabung dengan Partindo dan sekaligus memimpinnya. Akibatnya, beliau kembali ditangkap Belanda dan dibuang ke Ende, Flores, tahun 1933. Empat tahun kemudian dipindahkan ke Bengkulu.
Setelah melalui perjuangan yang cukup panjang, Bung Karno dan Bung Hatta memproklamasikan kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945. Dalam sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945, Ir.Soekarno mengemukakan gagasan tentang dasar negara yang disebutnya Pancasila. Tanggal 17 Agustus 1945, Ir Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Dalam sidang PPKI, 18 Agustus 1945 Ir.Soekarno terpilih secara aklamasi sebagai Presiden Republik Indonesia yang pertama.
Sebelumnya, beliau juga berhasil merumuskan Pancasila yang kemudian menjadi dasar (ideologi) Negara Kesatuan Republik Indonesia. Beliau berupaya mempersatukan nusantara. Bahkan Soekarno berusaha menghimpun bangsa-bangsa di Asia, Afrika, dan Amerika Latin dengan Konferensi Asia Afrika di Bandung pada 1955 yang kemudian berkembang menjadi Gerakan Non Blok.
Pemberontakan G-30-S/PKI melahirkan krisis politik hebat yang menyebabkan penolakan MPR atas pertanggungjawabannya. Sebaliknya MPR mengangkat Soeharto sebagai Pejabat Presiden. Kesehatannya terus memburuk, yang pada hari Minggu, 21 Juni 1970 ia meninggal dunia di RSPAD. Ia disemayamkan di Wisma Yaso, Jakarta dan dimakamkan di Blitar, Jatim di dekat makam ibundanya, Ida Ayu Nyoman Rai. Pemerintah menganugerahkannya sebagai "Pahlawan Proklamasi".



Pandangan Maslow dalam pribadi Ir. sukarno :
 
Menurut saya pengaktualisasian diri dari Maslow dapat dikaitkan dengan pribadi tokoh Ir. Sukarno. Sifat-sifat pengaktualisasi diri dalam teori maslow terdapat dalam diri Ir. Sukarno, bisa kita lihat pada diri Ir. Sukarno, misalnya spontanitas, kesederhanaan, dan kewajaran, bertingkah laku dan tanpa berpura-pura, dapat melihatkan emosi secara jujur. Selain itu Ir. Sukarno fokus pada masalah di luar diri yakni melibatkan diri pada pekerjaan (berdedikasi terhadap pekerjaan), adanya kepuasan untuk bekerja lebih keras bukan karena penghasilan, contohnya dapat kita lihat bagaimana beliau memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia tanpa mengharapkan imbalan.
Dalam teori Maslow juga di jelaskan tentang minat sosial yakni berupa sifat afeksi, keinginan membantu, merasa satu pertalian keluarga dengan semua orang, Ir. Sukarno memandang bahwa bangsa Indonnesia adalah satu keluarga dan tidak hanya itu dia juga menganggap bahwa seluruh masyarakat di Dunia sebagai satu keluarga. Maka dari itu beliau sering menjalin hubungan Internasional dengan bangsa-bangsa lain. Beliau memiliki struktur watak demokratis yang terdapat dalam teori maslow, yakni menerima semua orang tanpa memperhatikan perbedaan, toleransi. Serta membedakan tujuan dan cara, serta membedakan baik dan buruk, mengerti apa yang ingin dituju dan cara mencapainya, dapat membedakan baik dan buruk, benar dan salah.

Nurindah Ade Pertiwi
2PA06
15510174

Tidak ada komentar:

Posting Komentar